JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP
Setiap jenis material penutup atap punya kelebihan dan kekurangan
antara product yang satu dengan yang lainnya. Kecermatan dan kejelihan anda menjadi
factor penentu manfaat yang akan anda dapatkan dari atap yang anda pilih.
Faktor ekonomis, estetika, kekuatan dan keawetan serta kesediaan product
dipasaran bisa dijadikan rujukan untuk menentukan jenis atap yang anda gunakan.
Beberapa jenis material atap yang saat ini masih banyak digunakan sebagai
berikut.
- Atap Sirap
Penutup
atap ini terbuat dari kepingan tipis kayu ulin (eusideroxylon zwageri) ini
ketahanannya bergantung dengan keadaan lingkungan dimana kita tinggal, kualitas
kayu yang digunakan, dan besarnya sudut atap. Penutup atap jenis ini bisa
bertahan hingga 25 tahun atau lebih. Bentuknya yang unik dan natural, sangat cocok
untuk rumah rumah yang bergaya tradisional.
- Atap Genteng Tanah Liat Tradisional
Material
ini banyak dipergunakan untuk rumah. Genteng terbuat dari tanah liat yang dicetak dan dibakar. Kekuatannya cukup
baik. Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada atap
miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci
dan mengikat. Seiring
waktu, warna dan penampilan genteng akan berubah. Pada permukaannya biasanya
akan tumbuh jamur. Bagi sebagian orang dengan gaya rumah tertentu mungkin ini bisa membuat tampilan tampak
lebih alami, namun sebagian besar orang tidak menyukai tampilan ini.
- Atap Genteng Keramik
Material
genteng ini berbahan dasar tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses
finishing, jadi permukaannya sudah diglasur. Lapisan ini dapat diberi warna
yang beragam untuk melindungi genteng dari lumut. Ketahanannya sekitar 20–50
tahun. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan.
- Atap Genteng Beton
Bentuk
dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya saja bahan dasarnya adalah
campuran semen PC dan pasir kasar. Bagian luarnya diberi lapisan tipis yang
berfungsi sebagai pewarna dan lapisan kedap air. Sebenarnya atap ini bisa
bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 hingga
40 tahun.
- Atap Seng
Atap
ini terbuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan seng secara
elektrolisis yang tujuannya untuk membuatnya jadi tahan karat. Jadi, kata
'seng' berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan
seng ini belum hilang. Jika sudah lewat masa itu, atap akan mulai berkarat dan
bocor.
- Atap Dak Beton
Atap
ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan beton.
Penerapannya biasanya pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer. Karena konstruksinya
kuat, atap ini dapat digunakan sebagai tempat beraktivitas, misalnya untuk
menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot. Kebocoran
pada atap dak beton sering sekali terjadi. Oleh karena itu perlu dilakukan
pengawasan pada bagian cor-nya dan pada saat memasang lapisan waterproof pada
bagian atasnya.
- Atap Genteng Metal
Atap
ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada balok
gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh berbeda
dengan gentengtanah liat. Ukurannya lebih besar dari genteng tanah liat, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3
mm.
- Atap Genteng Aspal
Meski dinamakan genteng aspal, genteng ini tidak hanya terdiri dari
aspal saja. Genteng aspal atau genteng bitumen ini terbuat dari campuran
bubuk kertas, serat organik, resin dan tentu saja aspal. Adanya aspal
pada genteng ini membuat genteng bitumen ini kedap air (water proof). Inilah kelebihan utama atap rumah dari genteng aspal. Dari sisi berat, genteng aspal jauh lebih ringan dibanding genteng
tanah liat. Untuk satu meter persegi, bobot genteng aspal hanya 4 kg
saja. Sedangkan untuk genteng tanah liat, tiap satu meter persegi
bobotnya bisa 8 kg. Jadi genteng aspal jauh lebih ringan. Kelebihan dari bobot yang ringan adalah kerangka atau kontruksi atap
juga bisa diminimalkan. Biaya yang dibutuhkan juga bisa dihemat.Genteng
bitumen, sama seperti genteng tanah liat, jika terkena cahaya
matahari akan menyerap panas. Ruangan ayng ada dibawahnya tetap terasa
sejuk. Salah satu sifat yang menonjol dari genteng aspal adalah
teksturnya
yang lentur, tidak pecah ketika terinjak. Beda dengan genteng tanah liat
yang kaku dan bisa pecah. Dari sisi penampilan, genteng aspal
memberikan nuansa mewah apda
rumah. Meski demikian, genteng aspal bisa digunakan pada berbagai gaya
arsitektur, baik modern maupun tradisional. Meski dibuat denbgan
teknologi modern, genteng aspal mempunyai harga yang terjangkau.
Perawatan maupun pengantian jika ada kerusakan juga mudah. Cukup
potong genteng aspal yang rusak dengan pisau (cutter). Kemudian
potonglah genteng pengganti sesuia dengan ukuran genteng aspal yang
rusak. Pasang kembali genteng yang baru ditempat yang sama. Maka genteng
anda akan tamapak seperti semula.
- Atap Polycarbonate
Atap
ini berbentuk lembaran besar yang dapat dipasang tanpa sambungan. Keunggulan
polikarbonat adalah pada kualitas materialnya dan ketahanannya terhadap radiasi
matahari. Atap jenis ini biasanya dipakai pada kanopi atau atap tambahan. Atap
polikarbonat dapat dipasang dengan mudah dan cepat, namun harganya memang lebih
mahal dari atap lainnya.
- Atap PVC (Polyvinyl Chloride)
Banyak
digunakan dan posisinya antara fiberglass dan polycarbonate, yaitu lebih tahan
lama dibanding fiberglass, tetapi lebih murah dari polycarbonate.
- Atap Aluminium
Umumnya
yang banyak dipakai adalah produk Pryda atau Lovera yang memiliki kemudahan
serta fleksibilitas karena dapat dibuka dan ditutup dengan mudah. Hanya,
harganya relatif tinggi dibandingkan penutup lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar